Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah membela Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifuddin, yang disebut salah melafalkan Pancasila.
Anang yang merupakan kader PKB akhirnya memutuskan mundur sebagai Ketua DPRD Lumajang setelah dirinya viral.
Anik menilai, apa yang dilakukan Anang merupakan kejadian lumrah. Menurutnya, tidak sedikit pejabat yang juga pernah salah atau tidak hafal saat melafalkan Pancasila.
Apalagi, lanjut Anik, Anang saat itu berhadapan dengan massa aksi yang jumlahnya banyak. Sehingga yang bersangkutan bisa saja dalam kondisi grogi dan gugup.
“Bisa jadi karena demo kan banyak orang maka kesalahan bisa jadi seperti itu,” ujarnya.
Anik menyebut, keputusan Anang yang mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Lumajang adalah langkah yang berani dan bertanggung jawab.
Meski demikian, ia meyakini apa yang dilakukan Anang bukanlah sebuah kesengajaan, dan tidak ada niat sedikit pun dari Anang untuk melecehkan Pancasila.
“Itulah kader kami yang sangat bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakannya walaupun itu saya yakin seyakin-yakinnya adalah kealfaan. Tidak ada niatan apapun untuk melecehkan atau apa dan saya yakin hafal lah. Ya mungkin karena dalam situasi demo itu,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Anik bakal segera memanggil Anang untuk meminta penjelasan atas keputusan yang diambilnya tersebut.
“Tapi pastinya kami belum tahu [kepastian Anang mundur], DPW akan segera memanggil dalam satu dua hari ini,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifuddin diduga salah dan tak hafal saat melafalkan Pancasila sila ke empat, Rabu (7/9) lalu.
Hal itu dilakukan Anang di hadapan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat audiensi aksi penolakan kenaikan harga BBM. Peristiwa itu juga terekam dalam video yang viral di media sosial.
Anang sendiri sudah menyatakan permintaan maaf. Ia juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Lumajang.
“Saya dengan hati yang sangat menyesal mengundurkan diri dari Ketua DPRD Kabupaten Lumajang. Ini untuk menjaga marwah DPRD Lumajang, untuk menjaga dan menjadikan pembelajaran siapa pun pemimpin di negeri ini,” kata Anang.