Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengecam perilaku China yang disebutnya ‘mengganggu’ saat menemui tentara-tentara AS yang bertugas di Jepang. Kecaman Harris itu disampaikan setelah pemerintah AS menjanjikan pasukannya akan membantu mempertahankan Taiwan jika diserang China.
“China membahayakan elemen-elemen penting dari tatanan internasional yang berbasis aturan,” cetus Harris dalam pernyataan yang disampaikan di hadapan tentara AS yang ditugaskan di Yokosuka, Jepang, seperti dilansir Reuters, Rabu (28/9/2022).
Yokosuka diketahui menjadi lokasi instalasi Angkatan Laut AS yang terbesar di luar negeri. Kunjungan ke Yokosuka itu dilakukan Harris saat tengah berada di Jepang usai menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada Selasa (27/9) kemarin.
“China memamerkan kekuatan militer dan ekonominya untuk memaksa dan mengintimidasi tetangga-tetangganya. Dan kita telah menyaksikan perilaku yang mengganggu di Laut China Timur dan di Laut China Selatan, dan yang paling terbaru, provokasi di Selat Taiwan,” sebut Harris dalam pernyataannya.
Pernyataan dan kunjungan Harris ke kawasan Asia itu dilakukan beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden, dalam wawancara yang ditayangkan pada 18 September, berjanji akan membantu mempertahankan Taiwan dari ‘serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya’.
AS menganut kebijakan ‘Satu China’ yang secara resmi hanya mengakui Beijing, namun mewajibkan pemerintah AS untuk memberikan Taiwan cara untuk mempertahankan wilayahnya. Dalam pernyataannya, Harris menyatakan pasukan AS akan terus beroperasi di kawasan dengan ‘tidak gentar dan tidak takut’.
“Kami akan terus menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo,” tegasnya.
“Dan kami akan terus mendukung pertahanan diri Taiwan, konsisten dengan kebijakan kami sejak lama. Taiwan adalah demokrasi yang dinamis yang berkontribusi pada kebaikan global — dari teknologi hingga kesehatan, dan seterusnya, dan Amerika Serikat akan terus memperdalam hubungan tidak resmi kita,” cetus Harris.
Kunjungan Harris ke Jepang, yang merupakan sekutu dekat AS, dimaksudkan untuk meyakinkan sekutu-sekutu dan mencegah eskalasi. Para penasihatnya menyatakan Harris akan melakukan pendekatan terpadu untuk tantangan itu di kawasan yang para pemimpinnya dengan cemas menyaksikan ketegangan yang terus meningkat antara AS dan China.
Dari Jepang, Harris akan melanjutkan kunjungan ke Korea Selatan (Korsel) yang juga sekutu AS dan mendatangi langsung Zona Demiliterisasi (DMZ) yang terletak di perbatasan Korsel dan Korea Utara (Korut) yang dijaga ketat.